LIGA108 - Aku mempunyai cewek yang mana dia masih
berkuliah di universitas yang dulu aku pernah mengambil studi disana,
sekarang aku sudah bekerja, secara singkat pacarku cantik, baik dan
setia tentunya, karena dia orangnya baik baik jadinya tidak mau
berhubungan sebelum kita resmi jadi suami istri.
Sebaliknya, sebagai lelaki normal saya
termasuk golongan yang memiliki libido tinggi. Sementara ini saya hanya
bisa memuaskannya dengan ber masturbasi sambil membayangkan bersetubuh
dengan pacarku. Suatu saat keadaan berubah 180 derajat. Setelah pulang
kerja, saya langsung mengunjungi kostan pacarku (‘Siwi’ namanya).
Mengunjungi kostannya bagaikan masuk
kedalam sebuah alam erotis. Ada sekitar 8 penghuni kost yag terdiri dari
mahasiswi tingkat 1 sampai 4 (saat ini Siwi telah sampai tingkat 4).
Salah satu penghuninya yang berkamar di lantai 3 menarik perhatianku,
namanya Hanif.
Setelah melihatnya kadang kala aku
membayangkan bersetubuh dengannya juga, sampai pada akhirnya aku
memiliki ide gila dan nekat muncul tiba-tiba dibenakku.dari sini lah
awal petualangan seks kilat ku dimulai. Aku memberanikan diri dan
memutuskan mencuri celana dalam Hanif.
Telah beberapa kali aku bersama Siwi
pacarku naik ke lantai 3, dilantai ini ada rak khusus yang digunakan
pembantu kostan untuk mengumpulkan pakaian kotor yang akan
dicuci,beruntungnya rak tersebut dinamai sesuai dengan pemilik baju
supaya tidak saling tertukar (dan lebih memudahkanku mencari sasaran
yang aku idamkan)
Tak berapa lama niatanku muncul
tiba-tiba aku mendengar suara gadu yang berasal dari gerombolan
anak-anak kost yang akan keluar untuk makan malam dan kebetulan juga
Siwi sedang mandi, yang biasanya membutuhkan waktu 15-25 menit.
Bagai gayung bersambut akupun
mamberanikan diri melaksanakan niatku dengan jantung yang berdebar keras
dan keringat yang bercucuran karena perasaan was-was. Terdapat 3 celana
dalam yang berbahan licin dan halus diantara tumpukan baju yang ada di
keranjang.
Tanpa pikir panjang langsung aku ambil
yang berwarna kulit (yang satu berwarna pink dan sisanya berwarna sama).
Secara spontan aku tempelkan pada wajah dan ku hirup bagian yang
bersentuhan langsung dengan vaginanya.
Sayangnya saat itu yang aku cium
hanyalah aroma pewangi pakaian, tetapi tidak mengurangi rasa hornyku.
Secepatnya aku masukkan CD tersebut kedalam kantung celana karena takut
dipergoki dan tak terbayang rasa malu yang akan aku alami jika hal itu
terjadi dan langsung aku meninggalkan TKP dan langsung menuju kamar Siwi
yang berada di lantai 2.
Setelah selesai berkencan dengan Siwi,
aku langsung meluncur menuju kontrakkan dan langsung menuju kamar mandi.
Langsung aku keluarkan CD milik Hanif dan mempeloroti celana dan CD
yang aku pakai.
Kontolku yang sepanjang perjalanan
pulang tadi sudah menegang membayangkan CD tersebut langsung kutempelkan
dengan posisi sisi dalam CD yang bersentuhan langsung dengan vagina
Hanif bertemu dengan ujung kontolku, yang tentu saja sebelumnya aku
tempelkan CD tersebut di hidungku dan ku hirup dalam-dalam sambil
membayangkan sedang mencium vagina Hanif secara langsung.
Secara perlahan aku gesek-gesekan CD
tersebut dan mulai mencoli kontolku. Meskipun awalnya terasa agak perih
pada penisku tapi lama kelamaan hilang seiring keluarnya cairan
pra-ejakulasiku. Irama masturbasi aku percepat dan aku langsung
merasakan getaran-getaran listrik yang erotis terus meambombardir
syaraf-syaraf kontol dan otakku.
Akhirnya aku hampir merasakan orgasme.
Tanganku yang satunya langsung menyikap sebagian dari CD tersebut untuk
mengeluarkan kontolku. Sebenarnya aku ingin mengeluarkan cairan
orgasmeku pada CD Hanif, tetapi langsung aku urungkan karena takut
meninggalkan jejak.
Tak berapa lama aku mengalami orgasme
yang luar biasa sensasinya karena baru sekali ini aku melakukannya
dengan CD kepunyaan Hanif. Setelah beberapa saat aku menikmati sensasi
tersebut aku langsung melanjutkan dengan mandi dan tak lupa sebelumnya
aku mencium CD Hanif dan menaruhnya kmbali di dalam kantung celanaku.
Keesokan harinya aku kembali ke kost
Siwi dan mengembalikan CD tersebut,tentunya setelah aku merasa
keadaannya kondusif dan aman. Kegiatan ini terus berlanjut selama hampir
seminggu dan tentu saja dengan CD Hanif yang berbeda.
Suatu saat aku dikejutkan dengan aroma
CD Hanif yang sebelumnya hanya tercium wangi dari pengharum pakaian.
Ketika itu aku menghirup aroma yang berbeda dan aku yakini sebagai aroma
cairan vagina milik Hanif yang tentu saja membuat kontolku seketika
tegang dan libidoku menanjak. Jantungku langsung berdebar kencang karena
kegirangan mendapatkan rejeki nomplok tersebut.
Terbersit dipikiranku apakah hal ini
disengaja atau tidak. Tapi aku tidak memperdulikannya dan langsung
ber-masturbasi dengan sensasi berbeda dan tentu saja lebih indah dan
menggetarkan. Kali ini aku tenggelam dalam kenikmatan sampai-sampai
cairan orgasmeku tumpah ruah dalam CD Hanif.
Keesokan harinya aku kembalikan CD
tersebut kadalam keranjang dan menggantikannya dengan yang lain. Tetapi
lagi-lagi CD tersebut mengeluarkan aroma yang sama. Tidak terlihat
perubahan pada sikap dan ekspresi pada wajah Hanif ketika kami saling
bertemu pandang.
Keesokan harinya aku dikejutkan dengan
CD Hanif yang benar-benar masih basah dan aromanya masih segar dan
memabukkan, seperti Hanif baru saja melakukan masturbasi dan membiarkan
aku menemukannya masih dalam keadaan basah.
Pikiranku langsung dikuasai dengan hawa
nafsu dan langsung saja aku menuju kamar mandi yang letaknya
bersebrangan dengan kamar Hanif untuk ber-masturbasi. Baru saja aku
mulai untuk ber-masturbasi, tiba-tiba terdengar ketukkan pintu pada
kamar mandi. Aku terkejut dan dengan cepat memasukkan CD Hanif kedalam
celana dan berpura-pura menyiram closet.
Ketika aku buka pintu ternyata Hanif
sedang berdiri di depan kamar mandi dan berdiri tepat dihadapanku
seperti sedang menghalangku untuk pergi. Hanif langsung mendorongku
kembai masuk ke dalam kamar mandi dan langsung mengunci kamar mandi itu
dari dalam (posisi Hanif sekarang berada di dalam kamar mandi bersama
denganku).
Keringat dingin langsung bercucuran dari
tubuhku. Dengan cepat tangan Hanif langsung berusaha merogoh kedua
kantong celanaku tanpa bisa aku cegah, dan akhirnya dia menemukan celana
dalam miliknya yang aku “pinjam”.
“Aku sudah tau … Kak andre pelakunya” ungkap Hanif.
Tiba-tiba Hanif langsung mengambil
posisi jongkok menghadap ke arahku yang mematung karena masih kaget dan
langsung membuka bawahanku tanpa menyisakan sehelai benangpun. kontolku
yang sempat lemas karena shock langsung diia belai dengan tangannya yang
halus dan sesekali mengocoknya dengan perlahan. Menerima perlakuan
tersebut kontolku langsung bereaksi dan langsung menegang.
Setelah mencapai ketegangan maksimal,
mulut Hanif sedikit terbuka dan nafasnya memburu sambil mengeluarkan
desahan halus sambil kedua tangannya dengan perlahan tapi pasti terus
mempermainkan kontolku. Aku merasa bahwa inilah saatnya merasakan vagina
Hanif yang sebenarnya,lagipula aku yakin Hanif bukan lagi seorang gadis
perawan dari caranya memperlakukan kontolku.
Aku langsung memberi isyarat agar Hanif
berdiri dan langsung aku bertatapan dengan wajahnya yang mengekspresikan
bahwa dia sangat menginginkannya. Tanpa pikir panjang aku langsung
mencumbu bibirnya yang mungil dan kedua tanganku langsung menyikap
bagian bawah dasternya,dimulai dari pertengahan paha dan ternyata Hanif
sudah tidak mengenakan CD lagi.
Pantatnya yang lembut dan kenyal
langsung kuremas-remas dan demi menghemat waktu tanganku langsung
kupindahkan menuju vaginanya yang sedaritadi sudah basah oleh cairan
vaginanya. Tanganku yang satunya lagi langsung menjamah payudaranya
(juga tanpa BH) yang kira-kira berukuran 36c. Kuremas-remas payudaranya
dan klirotisnya pun mendapatka pelayanan istimewa dari jemariku.
Tubuh Hanif tak henti-hentinya bergetar
dan mempercepat irama kocokan tangannya pada kontolku. Langsung aku
senderkan Hanif pada dinding kamar mandi, kuangkat kakikirinya dan
langsung ku tuntun kontolku menuju vaginanya yang sudah terbuka lebar.
Ketika ujung kontolku berada di bibir
vaginanya yang sudah basah dan terasa hangat, aku pun sempat bergetar.
Perlahan-lahan aku dorong masuk kontolku, terasa agak seret meskipun
vaginanya sudah basah oleh cairan kenikmatannya dan akhirnya kontolkupun
masuk setengahnya mengisi vagina Hanif. Mulut Hanif terbuka lebar
sembari matanya terpejam merasakan kenikmatan kontolku.
Dengan perlahan ku keluar-masukkan
kontolku kedalam vaginanya yang kini sudah bisa terbenam seluruhnya
kedalam vaginanya yang sempit dan basah. Untuk sesaat aku tidak bergerak
dan merasakan dinding vaginanya berdenyut-denyut dan rasanya kontolku
seperti dipijit-pijit oleh vaginanya,
sampai akhirnya aku melihat jam tangan
dan aku teringat kepada Siwi yang selesai mandi, tersisa kira-kira 10
menit sebelum Siwi selesai mandi. Hanif memelukku dengan erat dan aku
pun menyetubuhinya dengan perlahan sambil merasakan setiap tarikkan dan
dorongan kontolku,aku merasakan sensasi erotis yang sangat nikmat.
Irama seks kilat aku percepat dangan
sesekali aku menghentakkan kontolku dengan kerassehingga membuat Hanif
mengerang meskipun agak sedikit ditahan mencegah suaranya terdengar
sampai keluar. Aku makin bernafsu setelah sekitar 3 menit Hanif sudah
mencapai orgasmenya yang pertama sehingga vaginanya terasa hangat karena
cairan orgasmenya.
“kontol kamu besar dan kuat sekali…” bisik Hanif sambil terus menikmati persetubuhan seks kilat ini.
“memang kamu belum pernah ngerasain seks kilat dan kontol segede ini?”
“memang kamu belum pernah ngerasain seks kilat dan kontol segede ini?”
Dia menggeleng,
“punya cowokku kecil dan kurus…”
“jadi lebih enak mana?” tanyaku
“jelas kontolmu,rasanya lebih nikmat..”
“jadi lebih enak mana?” tanyaku
“jelas kontolmu,rasanya lebih nikmat..”
Setelah selesai menikmati sisa-sisa
orgasmenya,Hanif langsung melepaskan diri dari dekapanku dan langsung
berlutut di hadapan kontolku. Lidahnya langsung menjulur dan menyapu
sepanjang batang kontolku yang masih basah oleh cairan orgasmenya.
Dengan cekatan Hanif menjilati kontolku dan mengulum kepala kontolku
yang memerah.
Mulutnya yang terasa hangat dan
permainan seks kilat akan lidahnya yang liar membuat kontolku
berdenyut-denyut dan untuk beberapa saat dia hanya mengulum kepala
kontolku sampai akhirnya aku benamkan kepalanya sehingga kontolku masuk
seluruhnya kedalam mulutnya yang hangat. Hanif yang seakan mengerti apa
yang aku mau langsung melahap seluruh batang kontolku dengan ganas,
meskipun ia mengalami sedikit hambatan karena panjangnya kontolku.
Setelah mulutnya beradaptasi dengan
kontolku aku pun mulai menggerak-gerakkan pantatku maju-mundur
mengimbangi permainannya dan akhirnya aku mengalami orgasme yang membuat
Hanif agak tersedak karena aku menghentakkan kontolku dengan keras
karena merasakan kenikmatan orgasmeku.
Dengan cepat Hanif mengeluarkan kontolku
dari mulutnya dan membuka lebar mulutnya untuk menampung cairan orgasme
dari kontolku. Setelah selesai Hanif langsung menelan cairan tersebut
tanpa tersisa dan seketika kontolku pun kembali di kulum dan di sedotnya
sehingga tidak tersisa lagi cairan orgasme yang sedikit tercecer di
batang kontolku.
Kusuruh Hanif untuk berdiri dan ia
langsung menatapku dengan ekspresi puas dan nakal, senyumnya yang manja
mambuatku horny lagi. Setelah saling merapihkan pakaian masing-masing
Hanif menyelipkan kertas yang berisikan nomer hp’nya.
“besok, jangan ambil celana dalamku lagi..”
Sempat timbul rasa kecewa dalam hatiku
“langsung saja..” terang Hanif,sambil menempelkan tanganku ke arah vaginanya sambil tersenyum manja.
Setelah kejadian ini,hampir tiap hari
kami melakukan seks kilat didalam kamar mandi lantai 3. Hanif menjadi
tempat pelampiasan nafsuku yang menggebu-gebu karena tak bisa kudapatkan
dari pacarku sendiri demikian juga Hanif yang terlanjur kecewa dengan
kontol pacarnya yang dia anggap terlalu kecil.
Hanif juga terlanjur menyukai kontolku yang besar dan kuat,meskipun kami saling mencintai pasangan masing-masing.
No comments:
Post a Comment